Militer Filipina Menolak Tawaran Bantuan dari Indonesia untuk Bebaskan Sandera |
Tawaran militer dan polisi Indonesia untuk membantu upaya penyelamatan 10 sandera oleh Abu Sayyaf, ditlak oleh militer Filipina, the Armed Forces of the Philippines (AFP), yang menyatakan tidak memerlukan bantuan tersebut.
“Dalam konstitusi, kami tidak diizinkan adanya kekuatan militer (negara lain) di sini tanpa perjanjian,” ujar juru bicara AFP Kolonel Restituto Padilla, seperti dilansir inquirer.net, Kamis (31/3/2016).
Berdasarkan pemberitaan, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan Indonesia siap membantu upaya penyelamatan apabila Filipina meminta. “Itu terjadi di luar negeri. Apabila kami tidak diizinkan masuk, maka kami tidak akan memaksa. Apabila Manila siap mengatasinya sendiri, kami akan menunggu, tapi jika mereka butuh bantuan, maka kami akan bantu,” ujar Ryamizard Ryacudu.
Btigjen Padilla mengatakan bahwa AFP memiliki kemampuan untuk tugas penyelamatan tersebut.
Sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf memberikan ultimatum pembayaran tebusan bagi 10 WNI yang disandera, harus dibayarkan paling telat pada 8 April 2016.
Para penyandera meminta tebusan 50 juta peso, sekitar Rp 15 miliar dan apabila tidak dipenuhi maka sandera akan dibunuh.
10 WNI ini merupakan awak kapal tug boat Brahma 12 yang menarik kapal tongkang Anand 12 berisi 7.000 ton batubara.
Sumber : jakartagreater.com
0 Response to "Militer Filipina Menolak Tawaran Bantuan dari Indonesia untuk Bebaskan Sandera"
Post a Comment