Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Henri Alfiandi, mengatakan bahwa pesawat tanpa awak yang ditemukan di laut Kepulauan Riau, Kamis (31/03) sore kemarin, bukanlah milik TNI AU. Ia pun menjelaskan bahwa jika dilihat dari gambarnya, pesawat itu merupakan Drone Target.
Drone Milik Negara Asing Jatuh di Kepri |
Drone Target biasanya digunakan sebagai eksperimen untuk latihan menembak target sasaran (pesawat). Menurut Marsma Henri, drone itu mungkin gagal kembali, hingga akhirnya jatuh ke laut.
Drone Target itu merupakan produk buatan Meggitt Defence Systems, satu perusahaan asal Inggris yang mengembangkan produk aviasi untuk keperluan pertahanan. Drone Target Banshee itu memiliki kecepatan maksimum 200 knot dan diluncurkan dengan menggunakan katapel dari dek kapal. Drone Target dapat digunakan berkali-kali dengan jangka waktu penggunaan hingga 25 tahun.
Meggitt Banshee merupakan satu sistem target yang menyediakan simulasi penembakan untuk pelatihan senjata pertahanan udara, baik dari darat maupun dari laut.
Brunei Darussalam dan Malaysia adalah negara pengguna Drone Target di Asia Tenggara. Brunei sudah menggunakan Drone Target Banshee sejak tahun 1987 dan menambahnya pada tahun 2010. Sedangkan Malaysia, sudah menandatangani kontrak dengan Meggitt Defence Systems pada tahun 2012, untuk pengadaan Drone Target Banshee selama lima tahun.
Walau fungsi utama Banshee adalah drone, namun Indonesia harus tetap waspada. Alasannya, Meggitt ternyata mengembangkan Banshee dengan kemampuan tambahan jika diperlukan. Kemampuan itu meliputi angkut chaff & flare, penjejak infra merah untuk mengarahkan rudal, serta kamera untuk pencitraan. Banshee mampu melakukan operasi militer terbatas.
Sumber : jakartagreater.com
0 Response to "Drone Milik Negara Asing Target Banshee Jatuh di Kepri"
Post a Comment