Bentrokan Militer Filipina vs Abu Sayyaf Dengan Jarak 10 meter

Zamboanga City – Misi mereka adalah mengejar bandit Abu Sayyaf yang diyakini menyembunyikan teroris asing dan juga menyandera orang asing. Hasilnya, sebanyak 18 tentara tewas dan 56 lainnya luka-luka.
Bentrokan Militer Filipina vs Abu Sayyaf Dengan Jarak 10 meter
Bentrokan Militer Filipina vs Abu Sayyaf Dengan Jarak 10 meter
“Pasukan yang maju di depan kita, terkena ranjau darat. Lalu tiba-tiba, tembakan muncul dari seluruh tempat, “ujar Sersan Erico Paglinawan, yang menceritakannya kepada Philippine Daily Inquirer di ranjang rumah sakit sini.

Sersan Paglinawan mengatakan sedikitnya 30 tentara dari Charlie Company dari Batalyon Infanteri 44 bergerak dengan berjalan kaki, ketika ranjau darat meledak di desa Baguindan di kota Tipo-Tipo di Basilan, pada 07:00 Sabtu, 9/4/2016.

Bersama pasukan Batalyon Infanteri 44, ada pasukan dari Pasukan Khusus 4, ujar Sersan Paglinawan yang terkena tembak di dada.

“Darah terus mengalir. Rasanya seperti air yang datang dari keran, “katanya.

Sambil menunggu evakuasi medis, yang datang tiga jam kemudian, Sersan Paglinawan meminum darahnya sendiri, berpikir bahwa ini akan mencegah dia dari pendarahan sampai mati.

“Saya minum darah saya sendiri,” katanya kepada yang bertanya.

Sersan Paglinawan adalah salah satu dari 56 tentara yang terluka dalam pertempuran 10 jam dengan bandit Abu Sayyaf.
Bentrokan Militer Filipina vs Abu Sayyaf Dengan Jarak 10 meter
Bentrokan Militer Filipina vs Abu Sayyaf Dengan Jarak 10 meter
Tentara yang terluka termasuk komandan Batalion Infanteri 44, Kolonel Tommy Crosby, dan tiga petugas. Kapten Kilbas Mauricio, yang tertembak di kaki kiri, mengatakan bentrokan itu dimulai dengan sebuah ledakan, kemudian diikuti oleh “bola api di sekitar kita.”

Kepala Staf Angkatan Darat Filipina, Letnan Jenderal Hernando Iriberri dan Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin pada hari Minggu, 10/4/2016, mengunjungi 56 tentara terluka, enam dari mereka dalam kondisi kritis.

“Kami berduka. Angkatan Bersenjata seluruhnya berkabung atas kematian pahlawan kami, “kata Iriberri.

“Meskipun perlawanan musuh berat dan diuntungkan karena keakraban dengan daerah di Basilan, pasukan kita berjuang dengan gagah. Kami salut pasukan kita saat tampil dengan tradisi terbaik dan berani melawan bandit yang sangat nekat, “katanya.

Tapi Iriberri menambahkan: “Setelah kami berduka bagi tentara kami, kami akan terus berjuang untuk memenangkan perdamaian bagi rakyat kita. Tentara kita membuat pengorbanan sehingga orang-orang dari Basilan akan bebas dari teroris dan mengamankan masa depan yang damai dan terang bagi generasi berikutnya.”

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Iriberri mengatakan, pasukan pemerintah berada dalam satu pertempuran, dan tidak disergap.

“Itu benar-benar sebuah pertempuran, dan kita tidak bisa masuk berbicara terlalu rinci karena saat kita bicara, operasi masih berlangsung,” katanya. Letnan Jenderal Iriberri mengatakan ia ingin pasukannya tetap fokus pada operasi yang sedang berlangsung. “Kami masih belum memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi, tapi yakinlah bahwa setelah semua pasukan kembali, kami dapat memberikan pernyataan,” kata Letjen Iriberri.

Letjen Iriberri menjelaskan kepada wartawan bahwa pasukan berada di sebuah misi untuk mendapatkan target bernilai tinggi dan untuk mencegah kelompok penculik yang meminta tebusan ini, untuk bergabung dengan kekuatan lainnya.

Ia mengatakan teroris Maroko Mohammad Khattab, yang tewas dalam pertemuan Sabtu, adalah ahli alat peledak improvisasi/ IED, yang ingin menyatukan, mengatur semua kelompok penculik dengan uang tebusan, berafiliasi dengan organisasi internasional.”

Letjen Iriberri mengatakan bahwa pada awal Desember 2015, pasukan di Basilan telah memerangi Abu Sayyaf yang telah menyembunyikan teroris asing.

Ia mencontohkan bentrokan di Makalang, kota Al Barka di Basilan pada tanggal 15 Desember 2015, di mana diduga teroris Malaysia, Mohammad Najib Hussin, tewas.

“Ini adalah kelompok yang sama. Ditransfer ke Tipo-Tipo. Itulah sebabnya kami melakukan operasi ini, “kata Letjen Iriberri.

“Khattab juga bagian dari kelompok yang di Makalang,” katanya.

Prajurit yang terluka Sersan Erico Paglinawan mengatakan beberapa tentara sedang berjalan kaki sementara beberapa berada di kendaraan ketika mereka diserang.

Ketika orang-orang di garis depan -anggota Charlie Company dari Batalyon 44 menginjak ranjau darat, lima rekannya meninggal di tempat, kata Sersan Paglinawan.

Anggota Batalyon 44 di garis depan, diikuti oleh unit Kavaleri dengan lima kendaraan lapis baja, dan unit unit dari Pasukan Khusus Batalyon 4.

“Itu baku tembak jarak dekat, sangat memekakkan telinga,” kata Sersan Paglinawan.

Mayor Filemon Tan Jr, juru bicara Komando Mindanao Barat, mengatakan itu adalah pertempuran jarak dekat, close quarters combat, antara pasukan pemerintah dengan para bandit Abu Sayyaf, yang hanya dipisahkan jarak “10 meter” dari satu sama lain.

Mayor Tan membantah laporan bahwa beberapa tentara dipenggal kepalanya. Dia mengatakan beberapa tentara kehilangan kepala mereka karena senjata api yang kuat digunakan oleh bandit.

“Dan itu tidak berarti bahwa mutilasi melalui pemotongan tenggorokan, bisa jadi karena peluru,” katanya. Sebuah sumber militer mengatakan dua anggota Batalyon 44 yang dipenggal.

Letjen Iriberri juga mengatakan terlalu dini untuk mengatakan jika tentara menjadi sasaran “pintakasi,” sebuah situasi dimana kelompok-kelompok bersenjata yang berbeda dan anggota masyarakat, bergabung dengan bandit dalam memerangi pasukan pemerintah.

Sementara Mayor Tan mengatakan lima bandit Abu Sayyaf juga tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam bentrokan itu. Ia mengatakan teroris Maroko Mohammad Khattab, dan Ubaida Hapilon, putra pemimpin Abu Sayyaf Isnilon Hapilon, dilaporkan tewas dalam bentrokan tersebut.

Sumber : jakartagreater.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bentrokan Militer Filipina vs Abu Sayyaf Dengan Jarak 10 meter"

Post a Comment